Mistar Pintar?............

Mistar pintar (MP) adalah penggaris yang memiliki fungsi tambahan sebagai alat hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian,pembagian,kuadrat dan akar kuadrat. Prinsip penggunaan MP adalah dengan menggerakkan media penunjuk angka yang disebut sebagai SPOT.

Selasa, 06 Desember 2011

Salah Satu Teknik Sederhana Mengajarkan Konfersi Besaran Kepada Anak SD

Bismillah.
Mengajarkan konfersi memang sesuatu yang tidak mudah, karena pada bagian ini anak sudah harus melatih logika matematika yang lebih kompleks lagi. Untuk memperkenalkan materi ini, kita harus memadukan antara aturan baku dengan bahasa penyampaian yang sederhana dan mudah diterima anak.Yang biasa jadi 'curhatan' para ibu adalah.."susah! diajarin bolak-balik nggak ngerti-ngerti!..capek kak, malah akhirnya kami berantem dan si anak nangis..dan nggak jadi belajar ! sudah kak, saya minta tolong diajarkan kembali..mungkin karena saya tidak tahu teknik penyampaiannya..kata seorang ibu merendah."dan begitulah akhirnya.. si ibu meminta saya untuk menjelaskan kembali materi matematika yang sudah didapatkan putrinya di sekolah. Saat itu, putrinya yang duduk di kelas 3 SD sudah memasuki materi "membaca jam" dan "satuan berat".
Baiklah, ini adalah sebuah tantangan..saya mulai atur strategi..saya buatkan flash card perbandingan nilai berat..satu kartu bertuliskan 1 kg dan kartu yang lainnya bertuliskan 10 ons, lalu kami memulai permainan..
Ratna Hanifa (RH)  : "oke!sekarang kita bermain satuan berat ya..1 kg = 10 ons.." 1kg berapa ons nak ?
Nonik&lala             : "10 ons!"
RH                         :  "Hebatt!! sekarang nonik jadi kg dan lala jadi ons kalau Kakak bilang 1Kg berarti         lala  menjawab 10 ons..kalau kakak bilang 10 ons nonik bilang 1 kg..jadi tugas nonik menjawab dalam satuan kg dan  lala menjawab dalam satuan ons..siappp!!!"
Nonik & Lala         : "Siappp!!!"
RH                         : "1 kg"
Lala                        :  "10 ons"
RH                         :  "10 ons "
 Nonik                    :  "1kg"
RH                         :  "80 ons"

Nonik                     :  "8 kg"
RH                         :  "5 kg"
Lala                        : "50 ons"
RH                         : "Hebat! sekarang kita bermain kartu ya..di tangan kanan kakak ada kartu bertuliskan 1 kg dan tangan kiri kakak 10 ons..yuk sekarang kita baca dengan cepat kedua kartu ini..."
Akhirnya kami bermain flash card..tangan kanan saya yang memegang kartu bertulisan 1kg saya tunjukkan kepada anak-anak lalu mereka membacanya dengan keras..setelah itu saya tunjukkan kartu di tangan kiri saya yang bertuliskan 10 ons lalu mereka membacanya dengan keras..saya tunjukkan secara bergantian antara kartu kanan dan kartu kiri yang saya pegang dan mereka membacanya dengan keras dan cepat...setelah beberapa kali membaca flash card dan mereka mulai cepat membacanya akhirnya kartu saya letakkan, dan kini saya hanya menunjukkan tangan kosong saya lalu saya tunjukkan dengan cepat kepada mereka..Subhanallah, ajaib sekali! meskipun tangan saya sudah tidak memegang flash card, ternyata apa yang tadi dipegang tangan kanan dan kiri saya masih tergambar di memori anak-anak. dan mereka tetap menyebutkan dengan tepat setiap gerakan tangan saya dan akhirnya hafal konfersi satuan berat meskipun soal saya rubah-rubah nilainya...
Subhanallah...
                                                                                     Dipersembahkan Untuk Nonik dan Lala
                                                                                     Murid Hebat yang selalu semangat belajar!
                                                                                  

Kamis, 01 Desember 2011

Tahapan Belajar Berhitung

               Mengajari anak teknik berhitung yang paling efektif adalah saat mereka menyelesaikan sekolah taman kanak-kanak atau saat anak-anak duduk di kelas 1 SD. Ini memang bukan teori baku..tapi setidaknya kesimpulan ini saya ambil setelah selama 5 tahun mengajari anak-anak teknik berhitung. Alasannya ternyata sangat sederhana : Anak yang baru lulus TK sudah memahami urutan bilangan dan bentuknya. Selain itu, pada periode ini...anak belum memahami konsep berhitung kompleks.
               Kesulitan yang saya alami saat mengajar anak teknik berhitung dengan metode khusus adalah ketika menghadapi anak yang sudah duduk di kelas 2 SD. Pada saat ini anak-anak sudah mempunyai cara sendiri untuk berhitung. TCara berhitung sederhana yang biasa mereka pakai adalah dengan menyimpan angka di mulut lalu menghitung sisanya. misalnya 5 + 3  ? maka anak akan mengucapkan 5 lalu dia akan membuka 3 jarinya sambil meneruskan hitungan.. 6,7,8..jadi 5 + 3 = 8. begitu seterusnya. Atau yang paling lucu saat anak menghitung perkalian 4 x 4? spontan dibuka keempat jarinya di kanan dan di kiri bersamaan, sambil...meminta bantuan 4 jari kaki di kanan dan 4 jari di kiri. Saya hanya tersenyum saja melihat tingkah murid saya..maklum besok dia harus ulangan matematika, sementara les berhitungnya belum sampai materi perkalian.
                  Saat orang tua merasa anaknya punya permasalahan dalam berhitung dan mencoba menyelesaikan masalah dengan memasukkan anak ke bimbingan belajar dengan teknik khusus agar anak mahir berhitung maka orang tua dan anak harus siap mengikuti aturan yang diterapkan lembaga. Misalnya saja, saat anak sudah duduk di kelas 2 SD dan kesulitan mengoperasikan penjumlahan, pengurangan dan perkalian maka terapinya adalah dengan mengulang kembali proses belajar berhitung. Memang pilihan ini cukup memakan waktu, tapi setiap metode tentu dibangun dengan teknik - teknik dasar yang akan mempengaruhi seluruh tahapan dalam operasi berhitung. Sehingga jika anak tidak mau mengikuti aturan dasar yang disyaratkan untuk mengoperasikan metode maka tentu saja tahapan berikutnya tidak akan mampu dikerjakannya..dan akhirnya anak akan berhenti belajar.
                 Berbeda ketika suatu saat seorang ibu datang menemui saya dan meminta penjelasan tentang metode berhitung yang kami gunakan di unit. Saya jelaskan kepada beliau tentang teknik berhitung kami..lalu si ibu mengatakan bahwa saat ini putrinya masih kelas 1 SD dan baru akan memasukkan putrinya saat kelas 2 nanti. Saya coba beri masukan kepada beliau, bahwa sebaiknya putrinya dimasukkan les berhitung saat masih kelas 1 SD. Alasan saya sangat sederhana : ketika duduk di kelas 1 SD beban belajar anak di sekolah masih ringan, Pelajaran matematika yang diajarkan juga masih sederhana dan yang terpenting anak belum mengenal teknik berhitung yang lebih kompleks. Alhamdulillah ibu itu mengikuti saran saya, putri beliau langsung masuk sebagai siswa baru dalam lembaga kami. Kami belajar dengan sangat nyaman, tanpa dikejar deadline dan anak dengan mudah menyerap teknik yang kami ajarkan. Hasilnya....saat ini, ketika murid saya ini kelas 2 SD...dia sudah mampu berhitung perkalian puluhan dengan cepat. 
                   Nah bunda..jika putra-putri kita saat ini mengalami masalah dalam berhitung dan sudah duduk di kelas 2 SD atau bahkan lebih tinggi lagi, maka sebaiknya bunda segera mencari tahu teknik berhitung yang paling mudah,menyenangkan dan cepat mengejar ketertinggalan anak. Jangan paksa anak untuk bisa instan menguasai seluruh teknik berhitung, karena jika anda terlalu kuat memaksanya maka akhirnya anak akan melakukan perlawanan dan akhirnya tidak mau belajar.

  ---------------                                                                                         
Kutuliskan untuk semua murid yang saat ini belajar bersamaku dengan penuh semangat, ceria dan selalu yakin bahwa berhitung itu mudah. Sayangi dan taatlah pada orang tua kalian karena tak ada hal lain selain yang terbaik yang akan selalu mereka berikan untuk kalian semua.
----------------
                                                                                                 Semarang, 1 Desember 2011
                                                                                                            Ratna Hanifa

Sabtu, 26 November 2011

TIDAK ADA ANAK YANG BODOH

          Rabu sore di bulan Agustus 2011 ada permulaan aku mengajar di malangsari, hari itu ada 2 orang murid yang berangkat les, sebut saja Adri dan Ina (bukan nama sebenarnya). Kedua anak ini memiliki kepribadian yang sangat unik, sehingga sore itu kelas terasa sangat kaku.
         Adri anak yang sangat pemalu dan sepertinya gugup saat aku mencoba berinteraksi dengannya. jari-jari tangannya gemetaran saat dia kuminta menghitung 2+2! akupun memahami kegugupannya, kutata intonasiku selembut mungkin agar dia tidak bertambah gugup dan merasa tidak bisa.
         Sedangkan Ina saat itu seperti menolakku..selain bertipe introfet,  dia sudah terbiasa belajar dengan tentornya yang selama lebih dari 2 tahun membimbingnya. Akhirnya sore itu kubiarkan dia dengan dunianya sembari mengenalku secara perlahan. Karena...berkali-kali kuajak bicara dan bercanda dan....senyum tak sedikitpun terbuka dari bibirnya apalagi menanyaiku sesuatu yang tidak difahaminya.
          Beberapa kali aku datang mengajar, suasana masih terkesan datar-datar saja..dan akupun menganggap itu semua sebagai sebuah tantangan..setelah semakin sering berinteraksi, akhirnya aku tahu kesulitan yang dialami kedua muridku. Kucoba menggunakan teknik belajar baru yang berbeda dengan metode baku yang selama ini digunakan di lembaga pendidikan kami. kutuntun terus adri untuk menguatkan pemahaman dan rasa percaya dirinya. Setiap kali dia tidak bisa, kuberikan semangat agar dia tidak menyerah. Kukatakan kepadanya..Adri..kamu pengen pinter nggak? kalau kepengen pinter kamu harus sungguh-sungguh. Kakak tahu kamu anak hebat, kamu anak pinter jadi kamu harus bersungguh-sungguh. Kalimat itu terus kuucapkan setiap kali dia kehilangan semangat. Tak hanya Adri, setiap kali ibunya datang menjemput, kuhampiri beliau..kuceritakan perkembangan anaknya dan caraku mengajarinya, dan Alhamdulillah orangtuanya mau belajar dan mengajari Adri di rumah.
       Sudah satu bulan berlalu, akhirnya ada perubahan positif yang kudapatkan..Sore itu Adri nampak semangat belajar. Tidak seperti biasanya..sore itu dia mengerjakan sendiri tanpa bantuanku dan Kejutannya adalah..dia bisa mengerjakan 20  soal perhitungan dengan nilai 100!!! Hatiku senang sekali rasanya..akhirnya..Adri bisa berhitung sendiri tanpa bantuanku sedikitpun. Berita miring yang menyebutkan bahwa dia anak bodoh yang tinggal kelas hingga dihakimi bahwa seharusnya disekolahkan di SLB itu tidak semuanya benar. Meskipun tinggal kelas, tapi menurutku Adri seorang anak yang memiliki kehebatan yang belum terasah. Bagiku dia  mengingatkanku pada sosok Einstein, Ilmuwan hebat yang semasa kecil tersingkir dari sekolahnya karena dianggap bodoh! padahal ternyata Einstein bukanlah anak bodoh, dia adalah anak kecil dengan pemikiran hebat yang pemikirannya tidak dapat dijangkau oleh orang-orang di sekitarnya. Dan kini teori relativitas yang diciptakan Einstein hanya dapat dioperasikan oleh ilmuwan hebat yang memiliki pemahaman kuat di bidang Fisika.
         Ina sekarang juga sudah mulai dekat denganku. Saat ada kesulitan dia juga sudah aktif bertanya. Dan kini aku bisa melihat betapa pintarnya Ina. Yang kubutuhkan adalah mengelola kecerdasannya, baik itu dalam mengerjakan soal-soal maupun dalam mengelola empatinya terhadap orang yang baru dikenal.

        Adri dan Ina adalah dua anak unik yang saat ini menjadi muridku. Keduanya memiliki kekuatan dan kelebihan. Semua itu membuktikan bahwa semua anak adalah manusia hebat. Tidak ada anak yang bodoh. Yang dibutuhkan adalah kesabaran dan semangat dari para guru dan orangtua untuk memunculkan kehebatan mereka masing-masing.


Dituliskan sebagai pengingat diri sendiri agar bersabar dalam mendidik anak
semarang, 27 November 2011
Ratna Hani

 

Jumat, 18 November 2011

BERHITUNG & BERMAIN BERSAMA MISTAR PINTAR

Bagian 1
Satuan
Mistar pintar (MP) adalah penggaris yang memiliki fungsi tambahan sebagai alat hitung penjumlahan, pengurangan, perkalian, pembagian kuadrat dan akar kuadrat. Prinsip penggunaan MP adalah dengan menggerakkan media penunjuk angka yang disebut sebagai SPOT.
Penjumlahan
1+8 = ...?
Untuk menyelesaikan penjumlahan diatas, spot digerakkan sebanyak 8 angka ke kanan dimulai dari angka 1 sehingga spot akan menunjuk angka 9.
 
Puluhan











0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

























 


0
1
2
3
4
5
6
7
8
9

Satuan











 
 
 
Bagian 2
Puluhan
Penjumlahan
10+8 = ...?
Untuk menyelesaikan penjumlahan diatas, letakkan spot pada angka 1 puluhan. Ditambah 8 yang bernilai satuan, berarti kita meletakkan spot di angka 8 satuan. 
Sehingga kita peroleh: 10 + 8 = 18